GAMBARAN
SURAM SDM KABUPATEN SAMBAS
Saya adalah salah satu warga kabupaten sambas
merasa khawatir melihat keadaan pendidikan masyarakat di kabupaten sambas, yang
saya bahas kali ini bukan masalah infrastruktur maupun keadaan fisik, kabupaten
yang berbatasan langsung dengan negara malaysia ini, melainkan keadaan
pendidikan dan kebiasaan anak muda dan para orang tua di kabupaten sambas saat
ini yang kurang berperan aktif dalam hal pendidikan.
Seperti yang kita ketahui saat ini kalau kabupaten
sambas boleh di bilang kabupanten yang tertinggal bila di bandingkan dengan
kabupaten yang ada di kalimantan barat ini.salah satu
penyebabnya ialah kurang nya sumberdaya manusia yang dapat mendukung segala aspek untuk memajukan suatu daerah maupun negara.itu artinya tingkat pendidikan di kabupaten sambas sangat rendah yang mana angka putus sekolah setiap tahunnya terus bertambah.baik dari tinggkat SMA, SMP, bahkan SD.jujur saja, di desa saya saja banyak anak-anak usia sekolah yang tidak bisa mengenyam pendidikan bahkan untuk SD sekalipun, ini tentu saja harus menjadi prioritas pertama pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat kabupaten sambas pada khususnya.
penyebabnya ialah kurang nya sumberdaya manusia yang dapat mendukung segala aspek untuk memajukan suatu daerah maupun negara.itu artinya tingkat pendidikan di kabupaten sambas sangat rendah yang mana angka putus sekolah setiap tahunnya terus bertambah.baik dari tinggkat SMA, SMP, bahkan SD.jujur saja, di desa saya saja banyak anak-anak usia sekolah yang tidak bisa mengenyam pendidikan bahkan untuk SD sekalipun, ini tentu saja harus menjadi prioritas pertama pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat kabupaten sambas pada khususnya.
Kuranng nya kesadaran akan pentingnya pendidikan
di kalangan masyarakat desa semakin meningkat dalam masa 5 tahun terakhir.hal
itu dibuktikan dengan bertambahnya angka putus sekolah dan banyaknya anak-anak
yang di paksakan bekerja dalam arti bukan di paksa oleh orang tua atau pihak
lain, melainkan memaksakan diri mereka untuk bekerja sebagai buruh kasar.bukan
itu saja bahkan ada sebagian dari mereka yang memberanikan diri untuk merantau
atau bekerja sebagai TKI/TKW, yang lebih parahnya lagi orang tua juga ikut
berperan dalam hal itu.
Mungkin sebagian orang bingung kenapa anak seusia
mereka bisa membuat PASPOR/PLB padahal untuk seusia mereka belum bisa membuat
karena umur mereka bulum cukup dewasa seperti yang telah di tentukan.bila di
telusuri tentulah berawal dari proses manupulasi data diri si anak tersebut
dengan melakukan rekayasa-rekayasa data yang sebenarnya seperti menambah usia
yang tadinya 15 tahun menjadi 20 tahun dan hal-hal yang bisa mendukung
pemalsuan data tersebut.
Sehingga tidak heran bila datang ke sambas banyak
anak-anak muda yang di bawah umur sudah menjadi seorang bapak/atau ibu rumah
tangga.yang lebih parahnya lagi tempat-tempat keramaian selalu di penuhi
anak-anak muda yang sebagian besar telah putus sekolah itu, baik itu pada malam
hari maupun siang hari.sebagian dari mereka juga masih anak-anak sekolah yang
seharusnya belajar di rumah, akan tetapi karena terpengaruh teman mereka yang
tidak sekolah sehingga ikut-ikutan.
Tingginya angka putus sekolah yang semakin
bertambah akan berdampak buruk terhadap perekonomian kabupaten sambas
kedepannya nanti, yaitu sulitnya mencari tenaga kerja yang
kompeten/berpendidikan.hutan yang selama ini menjadi tempat utama mencari
nafkah para pekerja semakin lama semakin habis, sementara jumlah kebutuhan dan
jumlah penduduk semakin bertambah.hal itu erat sekali dengan terjadinya
kesenjangan sosial dan kriminalitas, yang mana pencurian, pemerkosaan yang
sering kita dengan di media massa ialah
salah satu dampak negatif dari rendahnya sumberdaya manusia.
Makanya waktu milih Bupati harus jeli , jangan salah pilih.
ReplyDeleteDaerah begitu kaya , kenapa rakyat hidup susah?
Jadi para pemimpin kerja apa?