BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang.
Latar belakang
pembuatan makalah ini ialah karena permasalahan kualitas SDM yang sangat
memprihatinkan di indonesia dan dapat di lihat dari tingkat pendidikan
penduduknya.Hal ini di buktikan dengan adanya data dari UNESCO (2000) tentang
peringkat indeks pengembangan manusia(human development index),yaitu komposisi
dari peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, penghasilan perkepala yang
menunjukan indeks pengembangan manusia indonesia makin menurun.Penurunan
tingkat pendidikan di indonesia ini berbanding lurus dengan tingkat SDM nya.
Masalah yang
harus jadi perhatian penting pemerintah ialah pendidikan ataupun cara yang
harus di lakukan pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia, karena
untuk mengelola sumberdaya alam dengan baik dan efisien memerlukan sumberdaya
manusia yang baik dan kompeten juga.Bukan hanya peran pemerintah saja yang
harus aktif dalam hal ini, kesadaran individu akan pentingnya ilmu pengetahuan
dan dukungan dari lingkungan juga di harapkan bisa membantu, baik masyarakat
maupun pihak swasta.
Pendidikan ialah
faktor sentral yang bisa menjadi tolak ukur kualitas dari seseorang maupun
suatu negara.Sumberdaya manusia di suatu negara yang mempunyai tingkat
pendidikan tinggi akan cenderung lebih maju atau berkualitas dari SDM di negara
yang tingkat pendidikannya lebih rendah.Bukan rahasia umum lagi kalau masalah
besar yang di hadapi negara ini adalah dampak nyata dari rendahnya kualitas
sumberdaya manusia.Pengangguran, kemiskinan dan kriminalitas masih tidak dapat
di atasi karena banyaknya sumberdaya manusia yang tidak dapat bersaing dan
berkompetisi untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik, dan akan berada dalam
keterpurukan.Jika pemerintah tidak segera melakukan langkah nyata untuk
menghadapi masalah ini, maka negara kita harus siap-siap untuk miskin harta dan
miskin sumberdaya manusia yang berkualitas.
Oleh karena itu
makalah ini di harapkan bisa memberikan sedikit informasi tentang peran dan
pengaruh SDM bagi perusahaan maupun perekonomian suatu negara, peran pendidikan
bagi sumberdaya manusia.penulis juga akan mencoba menyajikan tentang
pengangguran di indonesia dan menyertakan kebijakan dalam mengatasi
pengangguran,
1.2.Rumusan
Masalah.
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Apa
yang di maksud SDM dan MSDM
2. Peran
pendidikan bagi peningkatan kualitas SDM
3. Bagaimana cara pemerintah atau pun pihak yang
mempunyai kewajiban dalam pengembangan SDM dan pengangguran.
1.3.Tujuan.
Adapun tujuan
dari pembuatan makalah ini ialah selain sebagai tugas dari dosen bahasa
indonesia, makalah ini juga di harapkan bisa memberikan informasi bagi para
pembaca tentang pentingnya SDM yang berkualitas dan peran SDM dalam membangun
perekonomian suatu negara,pengaruh SDM yang rendah,peran pendidikan,
pengangguran yang makin meningkat karena kurang berkualitasnya SDM di
indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Defenisi
MSDM dan SDM.
Sumberdaya
Manusia (SDM) dalam konteks bisnis, adalah orang yang bekerja dalam suatu
organisasi yang sering pula disebut karyawan. Sumberdaya Manusia merupakan aset
yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumberdaya perusahaan
tidak akan dapat mengahasilkan laba atau menambah nilainya sendiri.Sumberdaya
manusia
adalah apa yang terkandung dalam diri
manusia yang digunakan untuk menggerakkan
dan menyinergikan sumberdaya lainnya untuk melakukan kegiatan. SDM merupakan kemampuan
terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu, perilaku dan
sifatnya,serta pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki dalam kehidupan.
Manajemen Sumber
Daya Manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia,
bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.Manajemen Sumber Daya
Manusia berkaitan dengan kebijakan dan praktek-praktek yang perlu dilaksanakan
oleh manajer, mengenai aspek-aspek Sumber Daya Manusia dari Manajemen Kerja.
Tidak ada
definisi yang sama tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, 3 (tiga) definisi
sebagai perbandingan dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Bagaimana
orang-orang dapat dikelola dengan cara yang terbaik dalam kepentingan organisasi,
Amstrong (1994).
2. Suatu
metode memaksimalkan hasil dari sumber daya tenaga kerja dengan
mengintergrasikan
MSDM kedalam strategi bisnis, Kenooy (1990).
3. Pendekatan
yang khas, terhadap manajemen tenaga kerja yang berusaha mencapai keunggulan
kompetitif, melalui pengembangan strategi dari tenaga kerja yang mampu dan
memiliki komitmen tinggi dengan menggunakan tatanan kultur yang integrated,
struktural dan teknik-teknik personel, Storey (1995).
Dari ke-3 definisi
diatas dapat disimpulkan bahwa, Manajemen Sumber Daya Manusia berkaitan dengan
cara pengelolaan sumber daya insani, dalam organisasi dan lingkungan yang
mempengaruhinya, agar mampu memberikan kontribusi secara optimal bagi
pencapaian suatu organisasi.Akan tetapi, sumber daya manusia secara sederhana
dapat di artikan sebagai kemampuan atau nilai seseorang dalam hal yang
kompleks, karena tidak berdasarkan pada kemampuan seseorang dalam dunia kerja
saja melainkan kehidupan sehari – hari.
SDM yang
menguasai ipteks cenderung memanfaatkan teknologinya untuk menguasai SDA bangsa
lain.Dinamika perkembangan masyarakat melaju sangat pesat seiring dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menuntut semua pihak untuk
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dalam di masyarakat. Kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah memunculkan paradigma baru dalam mencapai
keberhasilan, yaitu dengan persaingan. Tantangan persaingan yang semakin tajam
pada era globalisasi menuntut kita untuk siap dalam hal teknologi, informasi,
intelektual maupun mental di era globalisasi ini.
2.2.Peran pendidikan bagi SDM dan
pengaruhnya.
Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang. Dengan memiliki jumlah
penduduk yang banyak, dan memiliki pengaruh besar terhadap komposisi jumlah
penduduk di dunia. Jumlah penduduk yang tinggi adalah masalah serius yang dapat
menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi. Sedangkan, dari setiap perkembangan
zaman, yang menjadi faktor utama kemajuan suatu Negara Indonesia faktor
ekonomi, karena faktor ekonomi yang mendominasi segala aspek dalam perkembangan
Indonesia. Maka dari itu, berbagai aspek tersebut harus mendukung segala bentuk
tindakan yang mempengaruhi perkembangan perekonomian yang ada.
Salah satu aspek yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah
aspek pendidikan. Karena pendidikan merupakan faktor utama kemajuan sumber daya
manusia (SDM) di Indonesia. Menurut Dody Heriawan Priatmoko, dengan mengutip
pernyataan Schuts dan Solow, menegaskan bahwa pendidikan merupakan faktor
penting dalam pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Apalagi saat ini Indonesia, sudah menjadi bagian dari penduduk dunia
dan menjadi bagian kompetisi masyarakat dunia, khususnya dalam meraih pasar dan
peluang kesempatan kerja yang tidak dibatasi oleh garis wilayah kenegaraan.
Untuk itu, perlu diadakannya peningkatan sumber daya manusia.
Akan tetapi, jika dilihat pada kenyataannya, sumber daya manusia di
Indonesia melemah, karena menurunnya mutu pendidikan. Memasuki abad ke 21
pendidikan di Indonesia tidak mengalami peningkatan atau dengan kata lain
menurun.Prestasi pendidikan Indonesia tertinggal dari negara-negara di Asia
lainnya.Indikator yang menyebabkan hal tersebut adalah prestasi siswa, dan
peringkat indeks pengembangan manusia yaitu komposisi dari tingkat pencapaian
pendidikan.
Masalah pendidikan yang memperhatinkan ini harus segera diselesaikan agar
masyarakat Indonesia dapat bersaing pada persaingan global. Indonesia mengalami
dua masalah besar dalam pendidikan yaitu masalah internal dan eksternal.
Pada persoalan internal yang saat ini sedang dilakukan penataan dan
rekstruturisasi strategi pengembangan yang jauh lebih tepat, akurat dan ekseleratif.Seperti
halnya media serta sarana pendidikan yang dapat mempengaruhi mutu dari
pendidikan itu sendiri.
Sedangkan pada persoalan ekstrenal yang ada yakni mengenai berbagai
tantangan serta peluang yang justru menunggu peningkatan tersebut agar SDM di
Indonesia menjadi lebih kompetitif.Untuk mengatasi hal tersebut, hendaknya
pemerintah Indonesia harus benar-benar memikirkan mutu peningkatan pendidikan
di negara ini.
Rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia dapat dilakukan penyelesaiannya dengan perbaikan mendasar yakni
kurikulum bahan ajar dan guru sebagai pengajar. Selain dari pemerintah,
masyarakat Indonesia sebagai pelakunya juga harus membantu dan bersedia untuk
bersama-sama meningkatkan mutu pendidikan indonesia yang hampir terpuruk.
Meski banyak masyarakat Indonesia yang tidak memperdulikan nilai pendidikan
karena dipengaruhi oleh keadaan ekonomi yang memperhatinkan. Banyak anak-anak
yang mengalami putus sekolah, karena mahalnya biaya sekolah yang harus
dikeluarkan yang mendorong hal tersebut terjadi. Dengan minimnya latar belakang
pendidikan yang dimiliki, membuat para orang tua lebih memilih anak-anaknya
untuk tidak bersekolah daripada mereka tidak makan atau dengan kata lain tidak
dapat melanjutkan hidup.Cara berfikir seperti itu lah yang dimiliki para
masyarakat menengah kebawah, oleh karena itu pemerintah perlu memperhatikan hal
tersebut.
Dengan cara menurunkan biaya sekolah
atau bahkan tidak memungut biaya bagi para masyarakat yang kurang mampu. Agar
para anak sebagai penerus bangsa harus mengenyam pendidikan. Karena begitu
penting nilai pendidikan itu sendiri.Dengan begitu, siapapun dapat memperoleh
pendidikan tanpa terkecuali.Sumber daya manusia yang berkualitas akan menopang
kemajuan suatu negara, sehingga negara yang mempunyai sumber daya manusia yang
berkualitas akan memiliki keunggulan dalam segala bidang, terutama dalam bidang
ekonomi.
Pendidikan merupakan investasi modal manusia, yang akan menetukan kualitas
sumber daya manusia suatu bangsa. Sebagai contoh yaitu negara Jepang. Jepang
mampu mengadopsi teknologi berat dengan cepat sehingga masyarakatnya cepat
mengerti akan sebuah teknologi dan memiliki kualitas yang bagus dalam hal
sumber daya alam. Berbeda dengan Indonesia yang karenanya masyarakat masih
memiliki pendidikan yang rendah sehingga sumberdaya negara ini pun masih rendah
jadi akan lebih sulit menerapkan teknologi-teknologi yang mutakhir yang saat
ini sudah mulai bermunculan.
Dalam memasuki abad ke-21 yang
ditandai oleh proses globalisasi, dengan persaingan yang ketat, maka bangsa
Indonesia dituntut untuk lebih menyiapkan sumber daya manusia berkualitas yang
memiliki keungulan kompetitif. Semua itu bisa diperoleh melalui pendidikan yang
bermutu dan berkualitas. Dengan demikian, pendidikan yang baik dan bermutu
merupakan tanda bagi upaya memenangkan kompetisi global.Meskipun sekarang
sedang dalam situasi krisis yang mungkin berakibat pada penurunan anggaran
pembangunan nasional, namun alokasi anggaran pendidikan sepertinya tak sampai
berkurang.
Kita menyadari bahwa pembangunan pendidikan di Indonesia jauh tertinggal di
belakang dibandingkan dengan pembangunan infrastruktur. Selama tiga dasawarsa
prioritas utama pembangunan nasional masih bertumpu pada pembangunan fisik,
mengalahkan bidang pendidikan yang memiliki arti dan bersifat strategis serta
dapat memperbaiki kehidupan negara ini. Untuk itu sudah seharusnya kita menggeser
skala prioritas utama pembangunan nasional dengan menempatkan pendidikan
sebagai hal yang utama atau dengan kata lain memprioritaskan pendidikan.
Pendidikan itu tidak dapat dilihat dalam waktu yang singkat namun investasi
pendidikan itu berlangsung sangat lama.Namun demikian jika kita tidak mulai
membenahi pendidikan nasional sejak sekarang, maka sumber daya manusia kita
akan jauh tertinggal dari negara lain dan hal tersebut sangat merugikan.Setidaknya
kita menyadari sepenuhnya pendidikan merupakan agenda penting dan strategis,
bukan hanya meningkatkan kualitas bangsa, melainkan juga mendorong kemajuan
seluruh masyarakat. Karena itu, seluruh komponen bangsa harus mempunyai
komitmen bersama untuk membangun pendidikan.
Membangun pendidikan menjadi lebih
penting lagi terutama dalam menyongsong milenium ketiga, yang ditandai oleh
arus globalisasi yang menuntut daya saing tinggi. Karena itu, menyiapkan sumber
daya menusia yang berkualitas, melalui upaya meningkatkan mutu pendidikan,
merupakan suatu yang mutlak untuk membangun negara ini agar lebih memilki
kompeten di dunia internasional.
Ingat pendidikan bukan hanya harus formal, akan tetapi proses pendidikan
itu berlangsung seumur hidup kita.Ini agar setiap orang yang bukan usia
sekolahan lagi malas untuk menuntut ilmu, karna banyak sekali sarana maupun
proses kehidupan yang bisa kita jadikan pembelajaran untuk hidup yang lebih
baik lagi.
2.3.Dampak
dari SDM yang rendah.
Rendahnya tingkat sumberdaya manusia di suatu negara sangat berdampak buruk
pada perekonomian tersebut.indonesia ialah contoh dari negara yang mempunyai
sumberdaya manusia yang semakin menurun setiap tahun nya seperti data yang di
sajikan oleh UNESCO (2000) tentang peringkat indeks pengembangan manusia (human
development index) yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan,
kesehatan, dan penghasilan kepala setiap penduduk.
Bukan rahasia umum lagi kalau masalah ekonomi terbesar yang di alami
indonesia seperti kemiskinan dan pengangguran ialah dampak nyata dari rendahnya
kualitas sumberdaya manusia di negara ini dan sampai sekarang masih belum
teratasi.untungnya negara indonesia ini
adalah salah satu negara yang paling beruntung karena memeliki kekayaan
sumberdaya alam yang banyak,baik itu berupa daratan, udara maupun laut yang
sangat luas.akan tetapi, meskipun memiliki sumberdaya alam yang sangat banyak
ini indonesia masih belum mampu untuk menjadi negara yang maju dan lagi-lagi di
sebabkan oleh minim nya sumberdaya manusia yang bisa mengelola SDA secara baik
dan efisien.Sehingga kita harus menginfor sumberdaya manusia dari negara lain.
Memerlukan modal untuk mengelola sumberdaya alam memang wajar bila
membutuhkan suntikan dana atau investor asing karena kita tidak memiliki cukup
biaya untuk itu.Akan tetapi apakah kita juga harus menginfor pekerja asing yang
tentu saja akan lebih leluasa memerintah dan memperbudak kita.kita memang sudah
merdeka hampir 67 tahun yang lalu dari penjajahan secara fisik, namun
kenyataannya belum.tambang Gas di papua adalah salah satu contoh dari
menyedihkan nya bumi pertiwi ini.
Kekayaan alam yang seharusnya bisa di kuasai dan di nikmati sepenuhnya oleh
seluruh rakyat di indonesia ternyata hanya lebih banyak di nikmati oleh warga
asing.lalu kamana saja kita selama ini, apakah penduduk indonesia diam saja
melihat keadaan ini?.jawabannya iya, karena sebagian besar penduduk indonesia
tidak bisa berbuat apa-apa dan lagi-lagi itu di sebabkan oleh rendahnya
kualitas sumberdaya manusia.Masih banyak lagi masalah yang di timbulkan atau
dampak negatif dari rendahnya sumberdaya manusia di negara yang kita sayangi
dan junjung tinggi ini.
2.4.Hubungan pengangguran dengan sumberdaya manusia
Pengangguran adalah istilah untuk
orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari
dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.
Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.Tingkat pengangguran dapat
dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan
kerja yang dinyatakan dalam persen.Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur
harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran
dan kesejahteraan.Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek
psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.Tingkat Pengangguran
yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan sosial
sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.Akibat jangka panjang
adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti
Indonesia, dikenal istilah “Pengangguran terselubung” di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih
banyak orang.Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung pada
kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental serta
mempunyai keterampilan dan keahlian kerja, sehingga mampu membangun keluarga
yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan penghasilan yang tetap dan
layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, kesehatan dan pendidikan
anggota keluarganya.
Dalam pembangunan Nasional,
kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada sinkronisasi kebijakan fiskal dan
moneter harus mengarah pada penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Untuk
menumbuh kembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri perlu keberpihakan
kebijakan termasuk akses, pendamping, pendanaan usaha kecil dan tingkat suku
bunga kecil yang mendukung.Kebijakan Pemerintah Pusat dengan kebijakan
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus merupakan satu kesatuan
yang saling mendukung untuk penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.Gerakan
Nasional Penanggulangan Pengangguran (GNPP), Mengingat 70 persen penganggur
didominasi oleh kaum muda, maka diperlukan penanganan khusus secara terpadu
program aksi penciptaan dan perluasan kesempatan kerja khusus bagi kaum muda
oleh semua pihak.Berdasarkan kondisi diatas perlu dilakukan Gerakan Nasional
Penanggulangan Pengangguran (GNPP) dengan mengerahkan semua unsur-unsur dan
potensi di tingkat nasional dan daerah untuk menyusun kebijakan dan strategi
serta melaksanakan program penanggulangan Pengangguran. Salah satu tolak ukur
kebijakan nasional dan regional haruslah keberhasilan dalam perluasan
kesempatan kerja atau penurunan Pengangguran dan setengah Pengangguran.Gerakan
tersebut dicanangkan dalam satu Deklarasi GNPP yang diadakan di Jakarta 29 Juni
2004.
Menurut para deklarator tersebut, bahwa GNPP
ini dimaksudkan untuk membangun kepekaan dan kepedulian seluruh aparat dari
pusat ke daerah, serta masyarakat seluruhnya untuk berupaya mengatasi
pengangguran. Dalam deklarasi itu ditegaskan, bahwa untuk itu sesuai dengan
Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, sebaiknya segera
dibentuk Badan Koordinasi Perluasan Kesempatan Kerja.Kesadaran dan dukungan
sebagaimana diwujudkan dalam kesepakatan GNPP tersebut, menunjukan suatu
kepedulian dari segenap komponen bangsa terhadap masalah ketenagakerjaan,
utamanya upaya penanggulangan pengangguran. Menyadari bahwa upaya penciptaan
kesempatan kerja itu bukan semata fungsi dan tanggung jawab Depatemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi, akan tetapi merupakan tanggung jawab kita semua, pihak
pemerintah baik pusat maupun daerah, dunia usaha, maupun dunia pendidikan. Oleh
karena itu, dalam penyusunan kebijakan dan program masing-masing pihak, baik
pemerintah maupun swasta harus dikaitkan dengan penciptaan kesempatan kerja
yang seluas-luasnya.
2.5.Solusi
masalah pengangguran di indonesia.
Sebagai solusi pengangguran,
berbagai strategi dan kebijakan dapat ditempuh sebagai berikut. Setiap
penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya
produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi
semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan penanggulangan
pengangguran menjadi komitmen nasional.Untuk itu diperlukan dua kebijakan,
yaitu kebijakan makro dan mikro (khusus). Kebijakan makro (umum) yang berkaitan
erat dengan pengangguran, antara lain kebijakan makro ekonomi seperti moneter
berupa uang beredar, tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar yang
melibatkan Bank Indonesia (Bank Sentral), fiskal (Departemen Keuangan) dan
lainnya. Dalam keputusan rapat-rapat kebinet, hal-hal itu harus jelas
keputusannya dengan fokus pada penanggulangan pengangguran. Jadi setiap lembaga
pemerintah yang terkait dengan pengangguran harus ada komitmen dalam
keputusannya dan pelaksanaannya. Selain itu, ada juga kebijakan mikro (khusus).
Kebijakan itu dapat dijabarkan dalam beberapa poin.
Pertama, pengembangan wawasan
penganggur, berangkat dari kesadaran bahwa setiap manusia sesungguhnya memilki
potensi dalam dirinya namun sering tidak menyadari dan mengembangkan secara
optimal. Dengan demikian, diharapkan setiap pribadi sanggup mengaktualisasikan
potensi terbaiknya dan dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik, bernilai
dan berkualitas bagi dirinya sendiri maupun masyarakat luas.
Kedua, segera melakukan pengembangan
kawasan-kawasan, khususnya yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas
dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka
lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan.
Ketiga, segera membangun lembaga
sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Hal itu dapat dilakukan
serentak dengan pendirian Badan Jaminan Sosial Nasional dengan embrio mengubah
PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) menjadi Badan Jaminan Sosial
Nasional yang terdiri dari berbagai devisi menurut sasarannya. Dengan membangun
lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan tercatat dengan baik dan
mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci, keberadaaan lembaga itu
dapat disusun dengan baik.
Keempat, segera menyederhanakan
perizinan karena dewasa ini terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat
investasi baik Penanamaan Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) dan investasi masyarakat secara perorangan maupun berkelompok. Itu semua
perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan
investasi untuk menciptakan lapangan kerja baru.
Kelima, mengaitkan secara erat
(sinergi) masalah pengangguran dengan masalah di wilayah perkotaan lainnya,
seperti sampah, pengendalian banjir, dan lingkungan yang tidak sehat. Sampah,
misalnya, terdiri dari bahan organik yang dapat dijadikan kompos dan bahan
non-organik yang dapat didaur ulang.
Keenam, mengembangkan suatu lembaga
antarkerja secara profesional. Lembaga itu dapat disebutkan sebagai job center
dan dibangun dan dikembangkan secara profesional sehingga dapat membimbing dan
menyalurkan para pencari kerja. Pengembangan lembaga itu mencakup, antara lain
sumber daya manusianya (brainware), perangkat keras (hardware), perangkat lunak
(software), manajemen dan keuangan. Lembaga itu dapat di bawah lembaga jaminan
sosial penganggur atau bekerja sama tergantung kondisinya.
Ketujuh, segera harus disempurnakan
kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan
kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan. Karena itu, Sisdiknas perlu
reorientasi supaya dapat mencapai tujuan pendidikan secara optimal.
Kedelapan, upayakan untuk mencegah
perselisihan hubungan industrial (PHI) dan pemutusan hubungan kerja (PHK). PHI
dewasa ini sangat banyak berperan terhadap penutupan perusahaan, penurunan
produktivitas, penurunan permintaan produksi industri tertentu dan seterusnya.
Akibatnya, bukan hanya tidak mampu menciptakan lapangan kerja baru, justru
sebaliknya bermuara pada PHK yang berarti menambah jumlah penganggur.
Kesembilan, segera mengembangkan
potensi kelautan kita. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mempunyai
letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan
pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim. Potensi kelautan
Indonesia perlu dikelola lebih baik supaya dapat menciptakan lapangan kerja
yang produktif dan remuneratif.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan.
Sumberdaya manusia adalah faktor yang mempunyai peran penting dalam suatu
negara, sehingga menjadi perhatian yang khusus baik oleh pemerintah maupun
pihak swasta(masyarakat).dampak dari buruknya sumberdaya manusia dapat
menyebabkan pengangguran, kemiskinan, rentan terjadi nya kriminalitas,dan pada
akhirnya dapat menghambat pertubuhan perokonomian suatu negara.
Pendidikan adalah salah satu tolak ukur untuk menentukan kualitas SDM, jika
tingkat pendidikan di suatu negara tergolong rendah maka kualitas SDM yang di
miliki negara tersebut juga akan rendah.pendidikan adalah titik sentral yang
dapat meningkatkan kualitas SDM.jika pemerintah ingin meningkatkan kualitas
SDM, maka yang harus di lakukan pemerintah ialah meningkatkan mutu pendidikan
dengan cara yang baik dan merata.
Tinggi nya tingkat pengangguran di indonesia ini bukan hanya di sebabkan
oleh tidak tersedianya lapangan pekerjaan, akan tetapi rendah nya kualitas
sumber daya manusia nya juga.karena seharus nya sumberdaya manusia (pekerja,
karyawan maupun pegawai) bukan mencari pekerjaan malainkan menciptakan lapangan
pekerjaan.peran aktif pemerintah dan
semua pihak sangat mempengaruhi terciptanya sumberdaya yang berkualitas dan
mampu bersaing di masa globalisasi ini.
Negara indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumberdaya alam dan
berpotensi untuk memiliki kekayaan sumberdaya manusia juga, karena penduduk
indonesia adalah keempat terbesar di dunia dan memiki keadaan alam yang
mendukung.negara ini hanya butuh cara yang tepat untuk mensinerginakan atau
mencapai itu semua, dan tentu saja melalui proses pendidikan baik yang formal
maupun yang non formal.
3.2.Saran.
Seharusnya pemerintah
harus menaikan anggaraan pendidikan agar masyarakat yang tidak mampu juga bisa
mendapatkan/mengenyam pendidikan yang layak dan sering melakukan penyuluhan dan
pembimbingan secara khusus tentang penting nya pendidikan dan kualitas
sumberdaya manusia.bukan itu saja, semua pihak di harapkan bisa bekerjasama
dalam peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan pendidikan ini.
Dalam menghadapi
masalah sekarang ini, rakyat tidak harus menyalahkan pamerintah saja, karena
kita perlu solusi yang tepat agar sumberdaya manusia di indonesia ini lebih
maju dan merata, bukan hanya cukup di nikmati golongan atas saja akan tetapi
golongan menengah ke bawah juga.
Pemetintah harus
berkonsentrasi pada pendidikan, yang pastinya dengan cara yang lebih baik lagi
dari yang sebelumnya.mungkin saat ini pemerintah masih berkonsentrasi penuh
pada pembangunan infrastruktur dan fisik negeri ini saja, sehingga masalah
pendidikan yang seharusnya jadi prioritas utama menjadi yang ke dua.Tidak ada
kata terlambat untuk berubah selagi kita mau dan mampu melakukannya.
Kita sebagai generasi
muda harus mempersiapkan mental dan pengetahuan untuk meneruskan tahta sebagai
colon-calon pemimpin dari negeri ini.Mari kita tunjukan kepada dunia bahwa
indonesia bisa,
Dalam penulisan makalah ini sekiranya terdapat kesalahan dan kekurangan,
hal itu karena di sebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan penulis oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna
perbaikan masa-masa berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno Edy.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia.Cetakan ke3.Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Dessler Gary.1998.Manajemen Sumber Daya Manusia.jilid
2.Jakarta: PT Prenhallindo
Budi setya gagus.2010.Solusi masalah pengangguran di indonesia.Malang:
Universitas Muhammadiah Malang.Dari gagus.student.umm.(online), http://gagus.student.umm.ac.id. Di akses tanggal 9 april 2012.
Thank's gan infonya !
ReplyDeletewww.bisnistiket.co.id
Thanks gan , artikelnya keren.
ReplyDeleteMenambah wawasan saya tentang ilmu SDM.
Semoga sukses selalu :)
Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu.
ReplyDeleteSaya ingin berbagi cerita siapa tau bermanfaat kepada anda bahwa saya ini seorang TKI dari johor bahru (malaysia) dan secara tidak sengaja saya buka internet dan saya melihat komentar bpk hilary joseph yg dari hongkong tentan MBAH WIRANG yg telah membantu dia menjadi sukses dan akhirnya saya juga mencoba menghubungi beliau dan alhamdulillah beliau mau membantu saya untuk memberikan nomer toto 6D dr hasil ritual beliau. dan alhamdulillah itu betul-betul terbukti tembus dan menang RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran beliau membantu saya, saya tidak menyanka kalau saya sudah bisa sesukses ini dan ini semua berkat bantuan MBAH WIRANG,saya yang dulunya bukan siapa-siapa bahkan saya juga selalu dihina orang dan alhamdulillah kini sekaran saya sudah punya segalanya,itu semua atas bantuan beliau.Saya sangat berterimakasih banyak kepada MBAH WIRANG atas bantuan nomer togel Nya. Bagi anda yg butuh nomer togel mulai (3D/4D/5D/6D) jangan ragu atau maluh segera hubungi MBAH WIRANG di hendpone (+6282346667564) & (082346667564) insya allah beliau akan membantu anda seperti saya...